Ads

,

Ads

4 Model Tali Pengikat Helm dan Perbedaannya

Jundi Alfaruqi
9 Sep 2017, 00:33 WIB Last Updated 2021-12-19T09:22:11Z
Semua orang pasti sutuju bahwa, keamanan dalam berkendara adalah yang paling utama. Baik itu berkendara menggunakan transportasi darat, transportasi laut ataupun transportasi udara.

Tidak peduli jauh ataupun dekat, keselamatan dan keamanan berkendara tetap lah nomor 1. Dan juga, yang namanya kecelakaan sudah tentu tidak mengenal jarak jauh atau dekat.

Menggunakan helm adalah salah satu wujud dari kesadaran seseorang dalam hal meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam berkendara menggunakan kendaraan roda dua.

Quick (kiri), DD Ring (tengah), Micrometric (kanan)

Helm di desain untuk melindungi kepala dari kemungkinan cedera yang bisa terjadi kapan saja saat berkendara. Disetiap helm yang termasuk kategori standar, selalu mempunyai yang namanya tali pengikat helm.

Tali pengikat helm atau dalam bahasa inggris disebut Retention System ini, berfungsi untuk menjaga agar helm tidak terlepas dari kepala pada saat helm digunakan.

Jadi, apabila teman-teman menggunakan helm tapi tali pengikat helmnya tidak dipasang, ya percuma saja.

Berdasarkan modelnya, tali pengikat helm ini memiliki 3 model, dan ke tiga model tali helm ini memiliki tingkat keamanan yang berbeda-beda.

Untuk lebih rincinya, yuk simak ulasan berikut ini.

1. JENIS : QUICK BUCKLE (MODEL KLIK)

Jenis Tali Helm

Model quick buckle adalah model yang paling umum digunakan pada helm-helm standar di indonesia.

Cara kerjanya adalah dengan mendorong pengait ke dalam lubang atau slot pengait hingga terdengar bunyi "klik".

Untuk membukanya, tinggal menggeser tuas diatas slot pengait, maka pengaitnya akan terbuka.

Model quick buckle sudah mulai jarang ditemukan pada helm-helm generasi terbaru saat ini, karena penggunaannya yang dianggap sulit dan mudah rusak.

2. JENIS : MICROMETRIC BUCKLE / QUICK RELEASE


Jenis Tali Helm

Selanjutnya yang kedua yaitu model micrometric buckle, model ini akan sering kita jumpai di helm-helm standar keluaran terbaru saat ini.

Berbeda dengan model quick buckle yang menggunakan pengait berbahan besi, micrometric buckle justru menggunakan bahan dari plastik.

Cara kerjanya mirip seperti cara kerja tali pinggang orang dewasa yang menggunakan gerigi-gerigi untuk penahannya.

Untuk membukanya, tinggal menarik bagian yang menahan pangait dan menarik pengait keluar.

Model ini bisa dikatakan lebih aman dan lebih praktis penggunaannya ketimbang model quick buckle.

3. JENIS : DOUBLE D RING / DD-RING


Yang ketiga yaitu model d-ring atau double d-ring, mungkin model ini adalah yang paling jarang kita temukan pada helm. Atau mungkin, malah ada teman-teman yang belum pernah mendengar model pengikat helm jenis d-ring ini.

Model ini memang jarang digunakan pada helm-helm standar biasa. Model ini lebih diperuntukkan pada jenis-jenis helm balap motor atau mobil.

Selain itu, cara menggunakannya juga cukup sulit bagi yang belum terbiasa menggunakan tali pengikat helm jenis ini.

Namun jangan salah, dari dua model tali pengikat helm sebelumnya, model ini lah yang paling aman/safety digunakan.

4. JENIS : FIDLOCK MAGNETIC BUCKLE


Tali Helm

BACA JUGA : MENGENAL FIDLOCK, SISTEM TALI HELM CANGGIH DARI JERMAN

Fidlock adalah jenis tali helm yang menggunakan sistem magnet. Contohnya seperti yang dipakai di helm Ruroc Atlas 2.0. Fidlock adalah tali helm yang menggunakan magnet. Model ini merupakan model tali helm yang sangat praktis dan aman

Penggunaan fidlock atau tali pengikat bersistem magnet ini sangat simple dan mudah. Di Ruroc Atlas sendiri, tali pengikat fidlock yang digunakan sudah lolos standarisasi DOT dan ECE, jadi keamanannya sudah terjamin.